Pengarang : Ali Ahmad Bakatsir
Penerbit : Eranovfis
Tag yang tertera di sampulnya, epos Umar bin Khattab, membuat saya berpikir bahwa ini akan menjadi buku yang bercerita fokus tentang salah satu Khulafaurrasyidin, Umar. Ternyata cerita mengalir lancar dengan narasi yang simpel sehingga enak dibaca, mengenai akhir masa pemerintahan Abu Bakar Ra serta proses peralihannya kepada Umar ibnu Khattab.
Proses peralihan tersebut dituturkan dengan menarik melalui perdebatan Abu Bakar dan Umar mengenai siapa yang pantas menjadi khalifah pasca Abu Bakar. Kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam tentang bagaimana sebaiknya protokoler memilih pemimpin selain tentu tetap mengacu pada apa yang dicontohkan Rasulullah.
Selain kisah peralihan tampuk kepemimpinan umat Islam, novel ini juga bercerita tentang penaklukkan Damaskus oleh Khalid bin Walid yang dibumbui kisah romantis peperangan dan perdebatan seru antara Abu Ubaidah dengan Khalid bin Walid mengenai cara penaklukkan Damaskus, apakaha dengan jalan damai atau kekerasan. Masing-masing pribadi mulia tersebut tentu mempunyai alasan kuat mengenai cara yang dipilih.
Terakhir, novel ini ditutup dengan balada rumah tangga Umar yang diterpa masalah finansial sehingga berujung pada protes sang istri, Atikah, karena Umar lebih fokus pada urusan umat dan negara sehingga sampai tidak punya sesuatu untuk membeli makanan. Masalah ini pun dijelaskan dengan menarik dan berujung pada musyawarah sahabat tentang anjuran bagi Umar untuk mengambil dana seperlunya dari Baitul Mal sehingga bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Suatu kisah yang lagi-lagi sangat bisa menjadi inspirasi bagi pemimpin kita di masa kini.
Mungkin yang menjadi kekurangan dari epos ini adalah akhir cerita yang tidak ditutup dengan apik, bahkan cenderung mengambang. Nilai yang saya berikan adalah 3,5 dari 5.
